Selasa, 16 Oktober 2012

Tips Menjadi Wanita Paling Bahagia Di dunia


Dari buku karangan DR.Aidh Bin Abdullah Al-Qarni, MA (penulis La Tahzan)

Bismillahirrahmanirrahim,
Wanita memang memiliki banyak kelebihan dalam berbagai sisi kehidupannya. Diantara sisi yang unik dari kelebihannya itu adalah kebahagiaan wanita sangat berpengaruh terhadap orang terdekat yang ada disekitarnya. Dengan kebahagiaan, hidup seorang wanita menjadi lebih berarti dimata siapapun. Apakah itu dimata suaminya, keluarganya, sahabatnya atau orang lain.
Namun sayang, sebagian wanita tak mumpuni dalam mengelola kebahagiaan ini, dan menganggap kebahagiaan itu sebagai api lilin yang mudah padam. Maklumlah wanita diciptakan dengan tingkat kepekaan  (baca: perasaan) lebih tinggi dibanding kaum pria. Sedikit saja mereka terusik, maka kebahagiaannya akan goyah dan berkurang, atau akan terlepas-padam begitu saja.
Nah, disinilah letak persoalannya. Kebahagiaan mereka sulit sekali dipertahankan. Mudah datang dan mudah pergi. Bahkan mudah sekali mereka terjebak dalam kondisi dan sikap yang dapat menghancurkan kebahagiaan ini. Seringkali juga wanita tak menyadari kebahagiaan seperti apa yang mereka rasakan, apakah kebahagiaan yang diridhoi Alloh atau kebahagiaan yang sebaliknya. Sekarang apakah wanita siap menjadi wanita paling bahagia? Insya Alloh.
Cukuplah Kemuliaan Anda Menjadi Seorang Muslimah.
Apakah engkau berputus asa
Karena tidak pernah menemukan jalan keluar
Jika memang demikian, maka dimanakah Alloh dan taqdirnya?
            Segala sesuatu yang menimpa anda saat berjuang di jalan Alloh, merupakan penebusan dosa atas izin-Nya. Bergembiralah dengan kabar yang terdapat dalam hadits ini, Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam bersabda : “ Bila seorang wanita taat kepada Tuhannya, mendirikan shalat lima waktu, menjaga kehormatannya, dia pasti masuk surga.” (HR.Ahmad)
            Alloh telah mempermudah semua urusan ini atas hamba-hamba-Nya yang mendapat petunjuk. Maka dari itu, tunaikanlah perbuatan mulia itu untuk menemui Tuhan Yang Maha Penyayang, pasti  Dia akan membahagiakanmu didunia dan akhirat kelak. Genggamlah syariat-Nya seerat mungkin. Ikutilah petunjuk  kitab-Nya dan sunnah rasul-Nya, dengan demikian anda akan menjadi seorang muslimah sejati.
            Semua perkara ini merupakan kemuliaan yang agung dan kebanggaan yang besar bagi anda. Karena selain anda, ada wanita yang terlahir dinegeri-negeri kafir, yaitu negeri nasrani, yahudi, komunis ataupun agama dan ideologi lain yang bertentangan dengan Islam. Sedangkan anda dipilih oleh Alloh untuk menjadi muslimah sejati, dan Dia akan memasukkan anda kedalam golongan umat Muhammad  Shallallaahu Alaihi Wa Sallam. Anda juga termasuk  orang-orang yang mengikuti jejak Aisyah, Khadijah dan Fatimah – semoga Alloh meridhoi mereka semua.
            Bersyukurlah atas prestasi anda mendirikan shalat lima waktu, berpuasa dibulan ramadhan, mengerjakan amalan-amalan sunnah, menunaikan haji ke Baitullah dan menutup aurat dengan hijab syariat. Dan berbahagialah karena anda meridhoi Allah Subhanawata’ ala sebagai Tuhan, Islam sebagai agama dan Muhammad Shallallaahu Alaihi Wa Sallam sebagai Rasul.

Kedudukan Wanita Mukmin Dengan Wanita  Kafir Sangat Jauh Berbeda
Kebahagiaan tidak selamanya bersamamu
Dan kesedihanpun tak akan menghadirkan
Kepadamu apa yang telah berlalu.
            Sesungguhnya, anda bisa berbahagia dengan melihat satu fenomena saja, yaitu kondisi wanita muslimah dinegeri-negeri Islam dan kondisi wanita kafir  dinegeri –negeri kafir. Wanita muslimah dinegeri –negeri Islam, bebas beriman, berinfaq, berpuasa, mendirikan shalat, menutup aurat, taat kepada suaminya, takut kepada Tuhanya, baik  kepada tetangganya, dan berkasih sayang terhadap anak-anaknya. Alangkah berbahagianya anda, dan bagi anda adalah ketenangan, keridhoan, dan pahala yang besar dari-Nya.
            Lalu  lihatlah wanita kafir dinegeri-negeri kafir. Mereka adalah wanita yang dieksploitasi untuk mengumbar  fisik dan dandanan, serta sering menjadi pemuas nafsu pria. Mereka  selalu bertingkah bodoh dan terhina bagai barang murah yang dapat dibeli disetiap tempat. Sosoknya sama sekali tak bernilai karena tak memiliki kehormatan dan kemuliaan.
            Bandingkanlah dua fenomena tersebut, maka anda akan merasa bersyukur karena anda lebih bahagia, lebih mulia dan lebih tinggi derajatnya dari mereka. Segala puji hanya milik Alloh, dan Dia berfirman,
  Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.” (QS : Ali –Imran : 139).

Sungguh Keadaan Anda Lebih Baik Dari Jutaan Wanita Lain
Sepotong roti bakar akan mencukupimu
Daripada seseorang yang membuat orang lain menutup pintu untuknya dan berprasangka kepadanya.
            Renungkanlah apa yang terjadi dialam semesta ini, bukankah diatas kasur-kasur putih rumah sakit terbaring beribu-ribu orang yang menderita sakit menahun, adapula yang ditimpa kecelakaan sehingga membuatnya cacat seumur hidup. Bukankah dibalik jeruji-jeriji sel penjara terdapat beribu-ribu orang yang dikekang kebahagiaannya dan dirampas kesenangannya? Bukankah dirumah sakit jiwa terdapat banyak orang yang kehilangan akal dan kesadaran sehingga berubah menjadi orang gila. Bukankah disana banyak orang fakir yang tinggal digubuk derita dan merasa kesulitan menemukan makanan walau hanya sepotong roti? Bukankah disana ada wanita yang mendapatkan musibah, dimana seluruh anaknya meninggal seketika dalam suatu kecelakaan? Bukankah disana ada wanita yang kehilangan penglihatannya, pendengarannya atau diamputasi tangan dan kakinya, atau orang-orang yang hilang akalnya, atau yang menderita penyakit kronis dan akut seperti kanker dan penyakit berat lainnya, padahal anda sendiri dalam keadaan sehat wal afiat dan selalu berada dalam kebaikan, ketenangan, keamanan dan keridhaan dari Alloh.
Maka pujilah Alloh subahanawata’ala , atas nikmat-nikmat yang telah diberikan-Nya. Janganlah sampai anda menyia-nyiakan waktu dengan perkara yang tidak diridhoi Alloh, seperti duduk berjam-jam didepan televisi, mengikuti acara-acara yang hina dan menipu, menyaksikan iklan-iklan  yang mengumbar syahwat, dan menyukai hiburan-hiburan yang tak bernilai . Semua itu akan menyebabkan hati anda menjadi sedih dan sakit, sehingga melalaikan tugas dan kewajibannya terhadap fisik. Namun ambilah sesuatu yang bermanfaat dari acara-acara televisi tersebut, seperti ceramah agama, diskusi, seminar cara hidup sehat dan informasi-informasi penting bagi muslim dan muslimah yang membawa manfaat dunia akhirat.

Ketika Krisis, Kita Tidak Memiliki Siapapun Selain Alloh
Tetaplah kau berlaku manis
Walaupun kehidupan ini pahit
Dan tetaplah kau ridho
Walaupun smua orang murka
            Bila kesedihan menimpa, kegelisahan menghampiri , musibah semakin dahsyat, jalan keluar bertambah sempit, dan usaha tak kunjung berhasil, maka berserulah “Ya Alloh! Ya Alloh!”
            Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wa Sallam, bersabda : “Tiada tuhan selain Alloh, yang Maha Agung Lagi Maha Lembut. Tiada tuhan selain Alloh yang memiliki Arsyi yang Agung, Tiada tuhan selain Alloh, Tuhan langit dan bumi yang memiliki Arsyi yang Mulia ( HR.Muslim).
            Alloh pasti akan memberikan jalan keluar dari kegelisahan, solusi bagi bencana dan memudahkan kesulitan. Alloh subhanawata’ala berfirman : “Maka kami telah memperkenankan doanya dan menyelematkannya daripada kedukaan. Dan demikianlah kami selamatkan orang-orang yang beriman.” ( QS : Al-Anbiya :88).
“ Dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Alloh-lah (datangnya) dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” (Qs: An-Nahl : 53)
            Bila penyakit bertambah parah pada orang yang menderita sakit. Lalu badannya bertambah lemah, warna kulitnya pucat, tenaganya hampir habis. Upaya penyembuhannya menemui jalan buntu, dokternya menyerah, bahkan apotekernya pun bingung menganalisa  obat, sehingga jiwanya merana, tangannya gemetar  dan napasnya mulai sesak, jikalau begitu, hendaklah dia menghadapkan dirinya kepada Alloh Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung dan berserulah  kepada-Nya, “Ya Alloh! Ya Alloh!”
Insya Alloh penyakitnya akan hilang, kesembuhan akan menghampirinya.
“ Dan (ingatlah kisah ) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya ( Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah tuhan yang Maha Penyayang diantara semua penyayang, maka kamipun memperkenakan seruannya itu, lalu kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Alloh.” (QS ; Al-Anbiya : 83-84).
            Bermunajatlah terus menerus kepada-Nya dengan memanjatkan doa :
“ Ya Alloh, aku berlindung kepada-Mu dari gundah gulana dan kesedihan, dan aku berlindung kepada-Mu dari kelemahan dan kemalasan, dan aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan dan kekikiran, dan aku berlindung kepada-Mu dari menumpuknya hutang dan kelaliman orang lain. “ (HR. Bukhari dan Muslim).   
 

Sabtu, 06 Oktober 2012

RASA KECEWA


  Dalam perjalanan manusia  sering merasakan kejadian yang tidak sesuai dengan apa yang kita bayangkan. Kita telah menyusun  rencana dengan mantap dan yakin akan terlaksana dengan baik dan membuat hati ini bahagia. Namun tiba-tiba rencana tersebut berantakan, semuanya jadi kacau. Jika begitu hati ini sakit, kecewa  dan tidak semangat lagi.  Demikianlah rasa manusia.
Kadang dalam teorinya,  manusia sudah sangat siap menerima hal – hal diluar dugaan, tapi ketika  rasa  itu datang terasa berat, tidak sanggup dihadapi. Nasehat yang pernah kita berikan  pada seseorang untuk menepis rasa itu, sudah tidak diingat lagi. Yang ada hanya  rasa  pedih dan terpuruk, entah apa yang akan dilakukan untuk menghilangkan rasa  tersebut.
Rasa  kecewa, sedih, dendam, senang dll adalah rasa yang sangat manusiawi, rasa ini akan mengikuti kemanapun hati dan  pikiran  manusia  sampai ajal menjemput. Tiada yang kuasa   menepisnya selain  Allah dan tentunya  serta  usaha yang kita lakukan.
Apa, bagaimana usaha kita menghilangkannya?. Yang pertama kita harus menyadari bahwa rasa kecewa, sedih, dendam dan senang itu datang tanpa izin dan pergi tanpa pamit. Setiap saat selalu mampir di hati manusia, jadi siap-siaplah menghadapi. Kemudian cintailah ”rasa tidak enak” itu dengan hati tulus ikhlas. Yakinlah setelah  kita mencintai  rasa tidak enak dengan hati tulus, maka anda akan  berjalan dengan enteng menyusuri lorong-lorong sempit dan gelap. Semuanya terasa lebih ringan dan terang. Mungkin gampang diucapkan tapi pelaksanaannya sangat sulit. Tapi tidak apa – apa bila diupayakan  dan tidak apa – apa juga bila pakai air mata, masih manusiawi.
Menurut Aa Gym , ada lima kunci untuk mengubah semua penderitaan menjadi rasa syukur . Pertama, semua adalah titipan dan milik Allah  SWT. Kedua selalu mengucap syukur dan memuji  Allah dalam setiap situasi. Ketiga, berterima kasih kepada siapapun yang menjadi jalan nikmat. Keempat, manfaatkan nikmat yang ada untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kelima adalah menyampaikan kepada orang lain, agar  orang lain juga berharap nikmat-nikmat dari Allah.
Silahkan anda membuka lembaran QS Al-Maidah (5) : 48 : “ Sekiranya Allah menghendaki niscaya kamu dijadikan-Nya satu  ummat (saja) tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepada kamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan” . Allah akan memberikan berbagai macam cobaan  kepada mahluknya sebagai penguji ketaqwaan ummatnya. Jadi bersabarlah dan tenang menghadapi segala ujian dari Allah. Allah bersama dengan orang-orang yang sabar, tentunya sabar harus dibarengi dengan usaha, ikhtiar, komunikasi dll yang sejenisnya.  Yakinlah semua akan berlalu dan kembali mengalami hari-hari yang cerah. Insya Allah. Amin.
Memang berat merasakan rasa pedih, perih, sakit hati, kecewa. Setiap hari tertatih-tatih merasakan perasaan tersebut. Semua kegiatan  menjadi terhambat, yang dirasa hanya perasaan luka dan derita. Seakan Allah tidak menyayangi kita lagi. Padahal disisi belahan dunia lain, ada juga yang lebih parah dari yang kita rasa, hanya kita tidak tahu siapa.Tentunya Allah punya maksud dan tujuan dari apa yang terjadi. Hanya dengan kesabaran dan keikhlasan menerima segala macam cobaan hidup, yang bisa mendapat hikmah dari kejadian-kejadian yang dirasakannya. Pertolongan Allah itu dekat ‘Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.’ (QS. Al-Baqarah: 214).Jadi sabar, tabah, tawaqqal serta berikhtiarlah, hanya kepada Allah tempat memohon dan meminta pertolongan.
QS al-a’raf (7) :  1-2 : “ Alif Lam Mim Shad. Sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah di dalam dadamu ada kesempitan karenanya, supaya engkau memberi peringatan dengannya dan menjadi pengajaran bagi orang – orang mukmim”.  Janganlah di dadamu ada kesempitan yaitu rasa takut, gelisah, bersedih. Manusiawi bila ada rasa perih, pedih didada sehingga menimbulkan sesak dan sakit kepala , tapi alangkah bijaksananya bila menghadapi rasa kecewa langsung menyebut innalillahi wa innailaihi rajiun. Semua kembali ke Allah sebagai  penentu kehidupan ini. Allah SWT berfirman QS Ar-Ra’d : 28)  “yaitu orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tentram”.    
Wallahu alam bissawab.

WANITA DISABILITAS NASIBMU KINI




Berbicara tentang wanita selalu menarik untuk dibicarakan, entah itu emansipasinya, sepak terjangnya di dunia politik, pendidikan, kesehatan, tenaga kerja, trafficking, KDRT, single parent, poligami, emansipasinya sampai pada penyia-nyiaan dan diskriminasi .  “wanita”  adalah mahluk ciptaan Allah dan secara umum mempunyai hati yang lemah lembut, sensitif  serta  tingkat kepeduliannya tinggi.  Didalam ajaran Islam,  wanita sungguh  diangkat derajatnya dari penyia-nyiaan dan pandangan yang sangat merendahkan. Pada zaman jahilia wanita dianggap tidak berguna bagi keluarganya, pembawa sial, aib dan lebih tragis lagi sebagai pramuria bagi laki-laki, bahkan dizaman itu, setiap bayi perempuan yang lahir dikubur hidup-hidup. Bila  ditinjau dari ayat – ayat Al-Qur’an yang menyinggung masalah wanita, salah satu diantaranya adalah QS Al-Imran: 195 : “ Sebagian kamu dari sebagian yang lain”. Dalam penafsiran ayat tersebut dalam buku tafsir Al-Mishbah karangan M.Quraish Shihab : lelaki lahir dari pasangan pria dan wanita, begitu juga wanita. Karena itu tidak ada perbedaan dari segi kemanusiaan antara keduanya.
 Allah telah menciptakan pria dan wanita sama, berupa kebutuhan jasmani, naluri dan akal. Allah juga telah membebankan hukum yang sama terhadap pria dan wanita seperti kewajiban menjalankan shalat, puasa, zakat, haji, menuntut ilmu, mengemban dakwah, amar ma’ruf nahi munkar, dan lain-lain. Semua ini dibebankan kepada pria dan wanita tanpa ada perbedaan. Sungguh amat disayangkan jika ada sebagian dari ummat Allah masih meremehkan dan menganggap wanita sebagai saingan berat,  bukankah setiap mahluk ciptaan Allah membawa keunggulan dan manfaatnya masing-masing untuk saling melengkapi antara laki-laki dan wanita.
Dari ayat diatas menunjukkan rasa saling mencintai dan saling menghargai sesama mahluk ciptaan Allah terlebih lagi dari satu ayah dan satu ibu yaitu Adam dan Hawa. Memang jika dilihat  jumlah wanita lebih banyak dibanding pria, dan pria diberi kelebihan setingkat dari wanita karena pria adalah seorang pemimpin, sebagaimana dalam QS.An-Nisa : 34 : “Kaum pria adalah pemimpin bagi kaum wanita……”. Kaum pria merupakan pemimpin bagi para wanita dalam mendidik dan membimbing mereka untuk melaksanakan kewajiban kepada Allah, jadi dengan kata lain wanita adalah mitra (laki-laki dan wanita) dalam mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat, bukan untuk ditindas (saling menindas sesama wanita), diremehkan dan disia-siakan.
Islam telah meletakkan wasiat dengan berbuat baik kepada wanita termasuk dalam sendi-sendi kemuliaan, sebagaimana dalam QS: Luqman:14 “Dan Kami wasiatkan (perintahkan) kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu bapaknya; ibunya telah mengandungnnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada dua orang ibu bapakmu, hanya kepada-Kulah kembalimu”. Dalam memperjuangkan harkat dan martabat wanita, Nabi Muhammad SAW telah memberi contoh teladan betapa besar dan berperannya wanita, Kita bisa baca, dalam sebuah hadits, secara khusus  Nabi SAW menuturkan:’’ Surga itu ada ditelapak kaki ibu”. Dalam Hadits lain HR.Bukhari : keharusan kita berbakti didahulukan kepada ibu, yang dijawab Nabi shalallaahu ‘alaihi wasallam sebanyak tiga kali. kemudian Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam menjawab, ‘ayahmu”. Yang berarti kebaikan kepada ibu tiga kali lebih besar daripada kepada ayah.
Dalam meniti karir  Islam tidak membatasi sebagaimana Allah Swt berfirman : “… Bagi laki-laki ada bagian dari apa yang mereka usahakan dan bagi wanita (pun) ada bagian dari apa yang mereka usahakan” (Qs An Nisa 32), yang penting tidak mengabaikan kewajiban utamanya mengurus keluarga. Masih banyak lagi kemuliaan seorang wanita yang tertulis dalam Al-Quran. Jadi berbanggalah menjadi seorang wanita, karena ada tempat tersendiri dalam Al-quran dan dalam kehidupan ini.
Lalu bagaimana dengan wanita disabilitas (WD)? Tentunya tidak ada perbedaan antara WD dan wanita non disabilitas, sama-sama mempunyai peluang yang besar dalam mengembangkan diri, mampu dan mempunyai hak untuk berkata tidak jika merasa diberlakukan tidak adil . Sebagaimana  pelopor kaum wanita,  RA.Kartini telah memberi inspirasi bagi kemajuan dan bangkitnya kaum wanita di Indonesia. Seperti telah banyak kita saksikan, dengan semangat RA.Kartini wanita bisa mandiri, menentukan sikap yang terbaik bagi dirinya. Mampu dalam menentukan karirnya, jodohnya, kesehatannya, berhak menentukan kehidupan bagaimana yang dia jalani dll.
  Dari pengamatan penulis, masih panjang perjuangan WD dalam mencapai sejahtera,  maju (mencapai pendidikan tinggi, misal S2, S3 dan karir yang bagus), malah sebagian  masyarakat kita, mempresentasikan, WD adalah makhluk abnormal, aneh, tidak menarik, tidak mandiri, selalu membutuhkan perlindungan, tidak produktif dan mengekslusifkan diri. Image yang terbangun dari masyarakat sosial ini, membuat tingkat kepercayaan diri WD semakin terkungkung, keragu-raguan semakin memuncak. Ada sebuah anekdot mengatakan sudah wanita (mahluk lemah), disabilitas, disabilitas ganda lagi. Ini menunjukkan betapa menyedihkannya seorang wanita disabilitas.
Tapi apa benar nasib WD seperti itu? Harusnya tidak begitu, apalagi  dengan adanya organisasi WD, tentu menjadi pintu bagi terbukanya segala kemajuan WD, baik pendidikannya, karir dan kehidupannya. Namun masih banyak yang belum menggunakan lembaga ini secara maksimal, sehingga masih jauh dari kata berhasil. Penulis ambil contoh di kota kelahiran penulis, sebagian besar WD ketika diberi bantuan atau pelatihan, awalnya saja yang semangat. Setelah pelatihan itu usai, maka selesailah sudah, tidak ada tindak lanjut untuk mengembangkan pelatihan tersebut  menjadikan lebih kreatif ,inovatif,  bahkan termotivasi memacu dirinya menjadi wanita dengan kemampuan lebih. Atau bisa jadi WD malas beranjak dari tempatnya sekarang karena merasa sudah aman dan nyaman. Padahal hidup ini sudah berubah, disekeliling kita sudah banyak berubah, berarti kita harus berubah juga.   
Memang kita hidup dizaman serba cyber seperti saat ini, tapi tidak bisa dipungkiri, diskriminasi , keraguan-raguan, ketidak percayaan terhadap kaum disabilitas, masih sangat tinggi. Ambil contoh, usaha makanan yang dikelola WD, sangat  kurang diminati (baca : dibeli) oleh masyarakat. Pada awalnya ada pembelinya, tapi setelah tahu siapa yang kelola usaha makanan tersebut, menjadi kurang peminatnya. Masyarakat  kurang percaya akan kebersihan dan kualitas dari makanan tersebut. Tapi ini juga tergantung dari disabilitas seseorang, jika usaha kuliner dikelola seorang disabilitas tunarungu, banyak peminatnya, dibanding tunadaksa atau tunanetra.
 Masih panjang perjuangan WD dalam meraih pengakuan bahwa WD mampu juga berperan dalam bermasyarakat. Memang kita tidak bisa memaksakan seseorang untuk selalu bersikap simpati, charity dengan nasib para WD. Wanita itu sendirilah yang harus merubah kehidupannya. Yang terpenting adalah selalu berusaha merubah mind set pada diri sendiri, lebih menghargai diri sendiri, percaya pada kemampuannya, tidak manja, mampu menjawab tantangan yang ada, gigih berjuang.  Karena wanita sudah mulia dari awalnya, sebagaimana Allah telah mengangkat derajat wanita itu sendiri dalam menjalani kehidupan ini .