“Dan katakanlah, "Segala puji bagi Alloh,
dia akan memperlihatkan kepadamu tanda-tanda kebesaran-Nya, maka kamu akan
mengetahuinya. Dan Tuhanmu tiada lalai dari apa yang kamu kerjakan." (QS.
An-Naml: 93)
Kulirik jam digital di
telepon genggamku, “hmm….masih ada sejam lagi pesawat yang akan menerbangkanku
kekampung halaman akan tinggal landas. Ada waktu untuk duduk santai dan
menyelesaikan bacaanku, untuk sesaat kulepaskan pandanganku diruang tunggu yang
dindingnya sebagian besar disekat memakai kaca, mencari tempat duduk kosong.
Akhirnya aku memilih tempat duduk menghadap langsung ketempat kedatangan
pesawat , jadi dengan leluasa aku bisa melihat pesawat yang datang dan
aktifitas penumpang yang tunggu giliran diterbangkan.
Beberapa saat aku
memperhatikan penumpang disekitar ruang tunggu gate 6 Bandara Soekarno Hatta
Cangkareng, ada yang mondar mandir, ada yang bercengkerama, ada yang asyik
ngemil, ada yang sibuk otak-atik HP,
Ipad, ada yang tiduran dikursi sambil tangannya memegang tasbih (sepertinya
berzikir). Ops..! Aku ingat teman saya
yang mengirimiku sms dakwah : “Tiada
sesuatu yang disesali oleh penghuni surga kecuali satu jam yang mereka lewatkan
(didunia) tanpa mereka gunakan untuk berdzikir kepada Alloh azza wajallah (HR. Ad. Dailami).”
Rasulullah
Shallallaahu Alaihi Wa Sallam bersabda : “Hitunglah (dzikir) dengan ruas-ruas
jari karena sesungguhnya (ruas-ruas jari) itu akan ditanya dan akan dijadikan
dapat berbicara (pada hari kiamat) (HR.Abu Dawud no.1345). Kangen
juga aku dengannya, seminggu dikotanya tapi belum sempat ketemu. Aku tersenyum
tipis mengingat kiriman smsnya. Sejurus kemudian aku lanjutkan bacaanku.
Seperti
direncanakan, pesawat Lion Air tinggal
landas dari Bandara Soekarno Hatta. Tadi sebelum kumatikan telepon genggamku,
jam menunjukkan pukul 17.30 wib, dan lamanya perjalanan Jakarta - Makassar
sekitar dua jam, tapi karena beda sejam, menjadi tiga jam. Itu berarti sampe
dibandara Hasanuddin sekitar jam 20.00 wita dan itu berarti lagi, sampai
dirumah sekitar jam 10 malam. Karena harus urus bagasi dulu dan lamanya
perjalanan kerumah.
Sebetulnya aku ngantuk, tapi tidak
bisa nyenyak. Mata terpejam pikiran kesana kemari. Kebiasaan deh kalau naik
pesawat begini, padahal dalam sebulan terakhir ini sudah enam kali naik pesawat,
tapi selalu saja terselip rasa was-was dan membayangkan yang aneh-aneh,
hehehehe ingat dosa.
Akhirnya
aku beranikan diri menatap pemandangan disampingku lewat jendela pesawat yang
berbentuk bulat lonjong, sebetulnya
kegiatan yang jarang kulakukan ketika naik pesawat, aku takut, takut menyadari
aku berada diketinggian. Tapi kali ini, karena bosan mau ngapain, tergerak
hatiku menoleh kekiri. Untuk beberapa saat aku terdiam, menikmati pesona malam
diatas langit. Pesawatku berada diketinggian 3500 kaki dari permukaan laut.
Nampak dibawah pesawat yang
kutumpangi bintang-bintang berjejer
berwarna orange. Berhamburan di permadi langit gelap. Sejurus kemudian
nampak bintang-bintang berbentuk rasi (aku lupa namanya) cantik, menawan,
terpampang jelas dimataku. Tadinya aku hanya bisa lihat dibuku pelajaranku
ketika sekolah dulu. Tapi apakah ini bintang-bintang yang
hanya kelihatan diwaktu malam, atau ini hanya hayalanku saja. Dan apakah
benar bintang itu berada diketinggian
3500 kaki dari bumi. Duh…entahlah, soalnya nilai IPA ku dulu jebol. Tapi lebih
dari itu , Alloh telah memperlihatkan kekuasaannya atas semua ciptaannya dimuka
bumi ini.
Alloh Memilih manusia untuk
berpikir, bahwa manusia bisa juga terbang seperti burung, menembus awan,
melayang diudara. Kapal bisa berlayar dilautan,
hingga manusia bisa mencapai bulan. Ini semua adalah untuk membuktikan
kebesaran, kekuasaan dan kehebatan Alloh atas semua mahluk ciptaannya dimuka
bumi ini.
“Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. Dan
bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Alloh) bagi kaum
yang memahami (nya). (QS.An.Nahl :12)
“ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari
dan bulan……...” (QS. Fushilat : 37).
“Sesungguhnya
pada penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang,
terdapat tanda-tanda kekuasaan Alloh
bagi kaum yang berakal yaitu orang-orang yang mengingat Alloh
dalam keadaan berdiri, duduk, dan (bahkan) berbaring. Mereka memikirkan tentang
penciptaan langit dan bumi seraya berkata, “yaa Tuhan kami, tidaklah Kau
ciptakan ini semua sia-sia, maka peliharalah kami dari azab neraka.” QS.Ali Imran (3) : 190-191.
"Kami
akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala
wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa
Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi
saksi atas segala sesuatu?" [QS. Al- Fushshilat : 53].
Kewajiban bagi manusia untuk dapat
melihat tanda-tanda kebesaran Alloh. Sehingga kita semakin mengenal Sang pencipta , dan
merenungi untuk apa kita ada didunia, sehingga dengan demikian kita menjadi orang yang beruntung dunia dan
akhirat. Aamiin. Wallahu’alam Bissawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tambah