Dalam perjalanan manusia sering merasakan
kejadian yang tidak sesuai dengan apa yang kita bayangkan. Kita telah menyusun
rencana dengan mantap dan yakin akan terlaksana dengan baik dan membuat
hati ini bahagia. Namun tiba-tiba rencana tersebut berantakan, semuanya jadi
kacau. Jika begitu hati ini sakit, kecewa
dan tidak semangat lagi.
Demikianlah rasa manusia.
Kadang dalam teorinya, manusia sudah sangat siap menerima hal – hal
diluar dugaan, tapi ketika rasa itu datang terasa berat, tidak sanggup
dihadapi. Nasehat yang pernah kita berikan pada seseorang untuk menepis rasa itu, sudah
tidak diingat lagi. Yang ada hanya
rasa pedih dan terpuruk, entah
apa yang akan dilakukan untuk menghilangkan rasa tersebut.
Rasa
kecewa, sedih, dendam, senang dll adalah rasa yang sangat manusiawi, rasa
ini akan mengikuti kemanapun hati dan
pikiran manusia sampai ajal menjemput. Tiada yang kuasa menepisnya selain Allah dan tentunya serta
usaha yang kita lakukan.
Apa, bagaimana usaha kita menghilangkannya?.
Yang pertama kita harus menyadari bahwa rasa kecewa, sedih, dendam dan senang
itu datang tanpa izin dan pergi tanpa pamit. Setiap saat selalu mampir di hati
manusia, jadi siap-siaplah menghadapi. Kemudian cintailah ”rasa tidak enak” itu
dengan hati tulus ikhlas. Yakinlah setelah kita mencintai
rasa tidak enak dengan hati tulus, maka anda akan berjalan dengan enteng menyusuri
lorong-lorong sempit dan gelap. Semuanya terasa lebih ringan dan terang. Mungkin
gampang diucapkan tapi pelaksanaannya sangat sulit. Tapi tidak apa – apa bila
diupayakan dan tidak apa – apa juga bila
pakai air mata, masih manusiawi.
Menurut Aa Gym , ada lima kunci untuk mengubah semua
penderitaan menjadi rasa syukur . Pertama, semua adalah titipan dan milik Allah
SWT. Kedua selalu mengucap syukur dan memuji Allah dalam setiap situasi. Ketiga, berterima
kasih kepada siapapun yang menjadi jalan nikmat. Keempat, manfaatkan nikmat
yang ada untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Kelima adalah menyampaikan
kepada orang lain, agar orang lain juga berharap
nikmat-nikmat dari Allah.
Silahkan anda membuka lembaran QS Al-Maidah
(5) : 48 : “ Sekiranya Allah menghendaki
niscaya kamu dijadikan-Nya satu ummat (saja)
tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepada kamu, maka
berlomba-lombalah berbuat kebajikan” . Allah akan memberikan berbagai macam
cobaan kepada mahluknya sebagai penguji
ketaqwaan ummatnya. Jadi bersabarlah dan tenang menghadapi segala ujian dari
Allah. Allah bersama dengan orang-orang yang sabar, tentunya sabar harus
dibarengi dengan usaha, ikhtiar, komunikasi dll yang sejenisnya. Yakinlah
semua akan berlalu dan kembali mengalami hari-hari yang cerah. Insya Allah. Amin.
Memang
berat merasakan rasa pedih, perih, sakit hati, kecewa. Setiap hari
tertatih-tatih merasakan perasaan tersebut. Semua kegiatan menjadi terhambat, yang dirasa hanya perasaan
luka dan derita. Seakan Allah tidak menyayangi kita lagi. Padahal disisi
belahan dunia lain, ada juga yang lebih parah dari yang kita rasa, hanya kita
tidak tahu siapa.Tentunya Allah punya maksud dan tujuan dari apa yang terjadi.
Hanya dengan kesabaran dan keikhlasan menerima segala macam cobaan hidup, yang
bisa mendapat hikmah dari kejadian-kejadian yang dirasakannya. Pertolongan
Allah itu dekat ‘Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu sangat dekat.’ (QS. Al-Baqarah:
214).Jadi sabar, tabah, tawaqqal serta
berikhtiarlah, hanya kepada Allah tempat memohon dan meminta pertolongan.
QS al-a’raf (7) : 1-2 : “ Alif
Lam Mim Shad. Sebuah kitab yang diturunkan kepadamu, maka janganlah di dalam
dadamu ada kesempitan karenanya, supaya engkau memberi peringatan dengannya dan
menjadi pengajaran bagi orang – orang mukmim”. Janganlah di dadamu ada kesempitan yaitu rasa
takut, gelisah, bersedih. Manusiawi bila ada rasa perih, pedih didada sehingga
menimbulkan sesak dan sakit kepala , tapi alangkah bijaksananya bila menghadapi
rasa kecewa langsung menyebut innalillahi wa innailaihi rajiun. Semua kembali
ke Allah sebagai penentu kehidupan ini. Allah
SWT berfirman QS Ar-Ra’d : 28) “yaitu orang-orang yang beriman dan hati
mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingat
Allah hati menjadi tentram”.
Wallahu alam bissawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tambah