“Monik…..! Aduh anak ini, bantu mama dong didapur. Kamu ini
masih pagi-pagi sudah utak utik komputer. Facebook lagi. Monik ini baru jam 5
pagi. Kamu sudah shalat belum” . mama cemberut, dahinya mengkerut.
“kamu ini sudah dibilangi berkali-kali , masih saja ngak
nurut. Kalau kamu begini terus, Mama jual tuh laptopnya!” mama masih dengan keselnya sambil menarik selimut anak bungsunya yang duduk
dikelas 1 SMA.
“Aduhhhh…. mama….. ganggu aja. Entar ma..lagi seru nih. Monik
mau update status dulu. Banyak yang
comment, entar aja shalatnya, masih subuh juga”. Monik bukannya bergegas berwudhu malah
bergegas memperbaiki letak selimutnya yang tadi ditarik mama.
“Mama marah nih, hayo cepat!. Anak perempuan itu harus rajin.
Mama perhatikan dari bangun tidur sampai mau tidur facebook melulu. Sekarang kamu sudah malas shalat, malas
belajar.mau jadi apa sih”.
“Ye… mama ngak gaul banget, facebook juga ajang silaturhmi ma, banyak informasi yang kita
dapat, lewat internet kita juga belajar ma. Udah deh ma, entar Monik kedapur
bantu mama, tapi setelah Monik update
status dulu ya…”. Mama hanya bisa geleng-geleng kepala. “ngak bener nih,
harus dicarikan solusi”. Akhirnya mama
keluar kamar Monik dan berjanji akan mendiskusikan kasus ini dengan papa Monik.
************
Hmmmm, kayeknya masalah fb dan dampaknya ngak ada habisnya
untuk dibahas. Monik…Monik…., sudah gede tidak nurut mama lagi.
Iya..iya…masalah juga nih, gara-gara fb-an Monik jadi malas bantu mama, malas
belajar dan yang berabe malas shalat. Padahal
kenikmatan berselancar didunia maya itukan atas kemurahan Allah yang
tadinya untuk memperlancar tugas –tugas sekolah Monik, jadi kebablasan akhirnya
lupa waktu. Katanya sih pengaruh zaman, ngak gaul kalau ngak tau fb-an,
twiteran, blog-blog-an, web-web-an, hp, dll.
Hihihihihi….. zaman disalahi atas kebablasan remaja-remaja
kita menggunakan jejaring sosial dan
internetan. Memang kita tidak bisa lepas dari berbagai perkembangan termasuk
tekhnologi komputerisasi, pergaulan dll. Mau tidak mau kita mengikuti
perkembangan tekhnologi dan semua fasilitas
yang tersedia, karena sekarang serba tekhnologi. Sekarang saja penggunaan buku
pelajaran sudah diminimalisir beralih ke buku digital, jadi serba tekhnologikan
, eh….termasuk menanak nasi, kan pake rice coocer hehehe.
Jadi bagus
juga tuh….kampanye internet sehat, untuk mendorong pemanfaatan Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) secara maksimal untuk tujuan positif.
Kalau bicara
dampak positif dan negatif , saya kira bukan hanya tekhnologi / internet saja
tapi semua bentuk kehidupan membawa dampaknya masing-masing, ada negatif, ada
positif.
Idealnya
dengan adanya tekhnologi menjadikan kehidupan, kebutuhan,kepentingan manusia
menjadi lebih mudah, cepat, praktis dan akses.
Kalau begitu
kita pake tekhnologi waktu saja, kapan internetan, kapan ibadah, baca buku, kerja,
mandi, istirahat, silaturahmi dll. Kitalah yang harus mengatur waktu dalam 24
jam ini agar lebih bermanfaat. Toh ngak ada kewajiban juga harus didepan
komputer berjam-jam update status dll.
“Demi waktu, sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam
kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan
saling nasehat-menasehati dalam menatapi kebenaran dan nasehat-menasehati dalam
menetapi kesabaran (Q.S. AI Ashr: 1-3)”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tambah