Sabtu, 12 Mei 2012

puisi

melati putih suci harum mewangi
teruntai disanggul tak bertopi
kala senja datang mengiringi
kutersenyum pada sahabat sejati


**************


malam...........
pingin kukutuk sekutuk-kutuknya.......
malam....
pingin kumaki semaki-makinya..........
malam...........
pingin kujitak sejitak-jitaknya..........
sayang malam telah larut
sayang malam telah memanggil ....
Semoga Allah masih tetap sayang padaku, mengingatkan akan hikmah sebuah kejadian........
mengingatkan akan perhitungan di akhir zaman
mengingatkan pembalasan Allah lebih pedih......

**********************
menapaki malam yang mulai beranjak redup
menepis semua angan yang tak perlu
jika batas senja mulai beranjak memasuki gerbang
kuharap semua kan tercapai
setangkai cinta buat wanita
tegar, penuh pesona bagai kilau permata
perjuanganmu belum sampai
sampai batas yang telah ditentukan
biarkan semua mengalir
jangan lari
karena engkau setangkai mawar cinta yang terpilih


******************************


Ingin kulukis wajahmu yang tampan itu,
Tapi sayang  aku bukan pelukis,
Ingin kuberikan senyum manisku ,
tapi sayang kamu sudah berpaling,
Ingin kukatakan kamu jangan pergi,
Tapi sayang kamu telah berlalu,
Ingin kuberteriak, mengeluarkan penat didada,
Tapi aku hanya bisa terpaku ditempatku,
Ah…andai hari ini bisa dicontrol “Z”
Aku tak ingin dan tak niat melukis wajahmu
Dan tak ingin memberikan senyum manisku
Supaya kamu tidak berpaling, pergi dan menjauh

*********************************

kampung halaman,
tidak ada sawah,
tidak ada kebun
tidak ada gunung,
tidak ada suara gemericik air dari pancuran,
tidak ada suara kambing, sapi, kerbau, atau ternak lainnya,
tidak ada petani mengerjakan ladangnya,
yang ada gedung-gedung,
jalanan aspal,
suara kendaraan lalulalang
sepi senyuman,
tapi ada bunda, saudara, yang siap menemani hari-hari penat dan panjang


********************************

 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tambah