Alhamdulillah….,setelah penantian selama 3 minggu dari terjadinya berita tabrakan pesawat naas ini digunung salak (9 mei 2012),
akhirnya para korban telah kembali kekeluarga masing-masing dengan upacara
resmi. Teriris dan mengharukan menyaksikan ayah, ibu, anak, cucu, saudara ,
rekan kerja berkumpul dengan keluarga
hanya tinggal nama dan jasad mereka .
Walaupun aku bukan dari keluarga mereka, tapi mengikuti dari awal hingga
penyerahan jenazah kekeluarga masing-masing, sangat memilukan, mengharukan dan menitikkan air
mata. Bagaimana jika aku berada diposisi mereka. Sungguh saya tidak sekuat
mereka.
Namun ketika Maha penguasa alam
raya berkehendak lain, mau tidak mau,
suka tidak suka cobaan itu datang juga sebagai penguji ketaqwaan kita kepada sang khalik. Allah menciptakan
kesedihan, rasa sakit yang mendalam ,
musibah, tak lain hanyalah cara yang digunakan Allah untuk mengingatkan para
hamba-Nya akan hakekat keberadaan mereka
didunia, bahwa dunia bukanlah
tempat tinggal mereka. Dunia
adalah negeri ujian. Mereka harus segera
kembali kepada-Nya sebelum
hilangnya kesempatan.
“Sesungguhnya kami
telah menjadikan apa yang ada dibumi
sebagai perhiasan baginya, agar
kami menguji mereka
siapakah diantara mereka yang
terbaik perbuatannya” . (Al-Kahfi : 7).
Tiap-tiap yang berjiwa
akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan
sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu
dikembalikan.(Al-Anbiyaa : 35)
Anas Radhiallaahu anhu
meriwayatkan sebuah hadits secara marfu’, “Sesungguhnya besarnya pahala
tergantung pada besarnya cobaan. Jika Allah mencintai suatu kaum maka Dia akan
mengujinya dengan cobaan. Barang siapa yang ridha atas cobaan tersebut maka dia
mendapat keridhaan Allah dan barang siapa yang berkeluh kesah (marah) maka ia
akan mendapat murka Allah.”
Sesungguhnya di balik musibah itu
terdapat hikmah dan pelajaran yang banyak bagi mereka yang bersabar dan
menyerahkan semuanya kepada Allah. Ujian musibah diberikan kepada hambanya yang beriman
untuk kebaikan mereka. Di antaranya menghapuskan dosa-dosa mereka, mengajaknya
bersabar sehingga diberi pahala berlipat, semakin mendekatkan diri kepada Allah
(taqarrub), mengikis sifat-sifat iri, sombong serta mengetahui betapa besar
nikmat Allah Ta’ala yang diberikan kepada hamba-hambanya.
Untuk itu mari kita mendoakan sahabat
kita yang lagi dirundung kedukaan, semoga diringankan beban kesusuhan mereka.
Dan kita semakin dekat dengan Allah atas hikmah kematian ini. Dan muslimin dan
muslimat yang telah kembali keharibaan Allah swt dilapangkan kuburnya dan
jalannya menuju surga. Amin ya Rabbil Alamin.
Doa ketika mendapat musibah :
“Innaa Lillaahi Wainnaa Ilaihi Raaji'uun,
Allaahumma'jurnii Fii Musiibatii
Waahliflii Khairan Minha”
"Sesungguhnya kita ini milik
Allah dan sungguh hanya kepada-Nya kita akan kembali. Ya Allah, berilah aku
pahala dalam musibahku ini dan berilah ganti yang lebih baik daripadanya."
Mendoakan orang ketika terkena musibah :
“Alhamdulillaahil
lazii ‘aafani mimmabtalaaka bihi wa faddalanii ‘alaa kasiirin mimman khalaqnaa
tafdiilan”
“Segala puji bagi Allah yang telah
menyelamatkan aku dari musibah yang engkau derita, dan yang telah memberikan
berbagai kelebihan kepadaku atas kebanyakan makhluk ciptaan-Nya”. (H.R.
Tirmizi)
Terimakasih dan salut kepada semua tim evakuasi, DVI,
pemerintah dll yang telah bersusah payah mencari korban hingga mereka kembali
kekeluarganya serta dimakamkan secara layak dan manusiawi. Hanya kepada
Allahlah balasan pahala atas semua yang mereka lakukan baik , tenaga, pikiran serta
waktu. Amin.
semoga Allah senantiasa memberikan kesempatan kepada kita semua untuk menambah ibadah dalam mengisi umur ini. amin
BalasHapus