Rasa pegal dikaki, membuatku
mencari-cari tempat mangkal yang nyaman sambil isi perut yang sudah mulai ramai dengan konser tunggalnya. Aku memilih
pizza Hut tempat makan siang. Aku minta sahabatku Nora untuk memilih menu. Lelah
rasanya setelah setengah hari keliling menyusuri outlet baju sepanjang Makassar
link hanya untuk membeli sepotong baju pesta. Segera kuseruput jus jeruk
didepanku setelah salah satu pelayan mengantarkannya dimejaku.
Sambil menikmati dingin dan
segernya jus kesukaanku, aku melepaskan pandangan kesemua arah, kebetulan
tempat aku duduk sangat strategis sehingga bisa dengan leluasa memandangi orang
yang lalulalang. Kalau dipikir-pikir rakyat Indonesia ini kaya-kaya. Walaupun
krisis ekonomi melanda, hampir semua outlet baju, hp, komputer, aksesoris
apalagi supermarket ramai oleh pembeli, padahal sekarang tanggal tua. Ini
namanya rahmat Allah. Dialah yang memberi kesulitaan disaat orang terlena
dengan kesembongannya, namun Allah jualah yang memberi jalan keluar dari
kesusahan yang dihadapi. ” Maka,
sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama
kesulitan itu ada kernudahan.” (Al-Insyirah:
5-6).
Sebagai hamba yang banyak kekurangan
dan sering alpa dalam mensyukuri nikmat Allah, jangan berputus asa, berusaha
terus agar kehidupan menjadi lebih baik. “Sesungguhnya rahmat Allah
sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (Al-A'raf:
56).
Lamat-lamat
aku mendengar pembicaraan dua wanita yang duduk dibelakangku. “Sekarang kok
waktu cepat sekali berlalu ya. Perasaan tadi, saya keluar rumah jam 10, baru
keliling tiga outlet eh…sekarang sudah jam 12”. Aku tersenyum mendengar
perbincangan mereka. Hmmm….perasaan yang hampir semua dirasakan oleh kita-kita.
Zaman saya SD dulu waktu terasa benar 24 jam, sekarang waktu terasa 12 jam. Dunia
sudah semakin tua kale ya…bebannya sudah banyak.
Duh… jadi ngeri juga memikirkan,
selama perjalanan waktu apa yang sudah dilakukan. Apa kita telah menggunakan
waktu semaksimal mungkin? Dan dipergunakan untuk apa waktu yang kita pakai?
Begitu banyak kenikmatan yang Allah berikan kepada kita, apakah kita pernah
memikirkannya ” Maka
nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dalam Surat Ar-Rahmaan
menyebutkan bermacam-macam nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada
hamba-hamban-Nya yaitu dengan menciptakan alam dengan segala yang ada padanya. Kemudian
diterangkan pembalasan di akhirat, keadaan penghuni neraka dan keadaan penghuni
syurga yang dijanjikan Allah kepada orang yang bertakwa. Ah…manusia ini banyak
lengah, lalai, alpha serta menunda-nunda. Dan sungguh sulit merubah itu semua,
butuh waktu bertahun-tahun untuk keluar dari kebiasaan-kebiasan tersebut.
Semoga Allah masih memberi waktu dan kesempatan dalam memaknai kehidupan ini .
Amin.
Kehidupan itu sendiri melintasi
proses panjang dan kenikmatan
yang diperoleh di dunia sangat pendek.
Dimulai dari masa dalam kandungan, hingga anak tersebut
dewasa dan berkeluarga hingga tiba saatnya manusia menutup usia menghadap sang
pencipta.
Dalam buku memaknai liku-liku
hidup, Prof. Dr.Zakiah Daradjat menulis,
orang yang makna hidupnya baik, hatinya selalu disinari oleh wahyu Illahi,
pandangan matanya tertuju kealam ciptaan Allah dengan berfikir, merenung, apa
yang mungkin diperbuatnya, manfaat apa yang dapat diberikan kealam luas ini,
alam ciptaan Allah untuk kepentingan manusia. Dan bertekad untuk memanfaatkan
hidupnya bagi ummat.
Harusnya kita segera menyadarinya
karena kita tidak tahu kapan usia kita berhenti. Dan ketika hal itu datang
tidak ada yang bisa diperbuat. Kematian mau tidak mau akan datang bagi setiap
yang bernyawa, “Di mana saja kamu berada, kematian
akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi
kokoh…….(QS
: An Nisaa:78), entah usia kita sudah uzur, muda, remaja, kanak-kanak, tak
ada yang bisa menghalangi kematian itu.
Waktu akan terus bergulir sekalipun manusia
tidak mempunyai tujuan hidup atau mengalami kesusahan, keletihan, waktu tidak
mau tahu apa yang kita lakukan , waktu merupakan
asset yang paling berharga. Mereka yang dapat mengatur dan memanfaatkan
waktunya dengan bijaksana, satu kesyukuran tersendiri karena kita mendapat
rahmat Allah. Lihatlah disekeliling kita, masih ada yang menyia-nyiakan waktu, nonton
tv, berselancar diinternet, shopping, kongkow, tidur berjam-jam, hingga lupa
waktu, terutama lupa bersenda gurau dengan Allah pencipta kenikmatan (Shalat
lima waktu-red).
Namun kebiasaan negatif ini bisa
dirubah dengan kebiasaan positif. Menurut Rahmat, ST-motivator islami dalam
bukunya yang berjudul 7 langkah membangun kebiasaan positif yang memberdayakan anda yaitu menetapkan
tujuan anda, menentukan sebuah kebiasaan pengganti, pelajari dan sadari pemicu
kebiasaan tersebut, pasang pengingat untuk diri sendiri, dapatkan bantuan dan
dukungan dari orang lain, menuliskan kalimat afirmasi setiap hari dan yang
terakhir bersyukur anda telah mau merubah kebiasaan negative anda menjadi lebih
positif.
Semoga dengan waktu yang sedikit
ini kita bisa memanfaatkan lebih maksimal dan bijaksana. Dan semoga Allah
selalu membimbing serta memberi petunjuk kepada kita semua agar kehidupan yang
diberikan Allah tidak sia-sia, tidak terbuang percuma. Amin.
Maka
bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar (Al-Waaqi’ah :96)
“
Pikiran adalah sebuah tempat dimana anda bisa
menciptakan
neraka dan surga untuk hidup anda “.
(John
Milton, 1608-1674)
“Hai…! Lihat apa sih, dari tadi
serius amat tuh muka”. Nora menarik kursi yang berada didepanku. Satu pan pizza
all veggie dengan toping bayam, jamur, jagung, keju dan saus mayolime siap
diembat. Aku hanya tersenyum menimpali pertanyaan sahabatku. Perutku semakin bernyanyi
melihat pizza didepanku.
“
Kamu dari mana aja Nor, lama banget pesan pizzanya”.
“
Saya ketemu dengan teman saya, jadi ngobrol sebentar “
“
Hmmm…sepertinya enak nih, makan yuk,
Alhamdulillah…..”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tambah