Jumat, 25 Mei 2012

Thinking About


Rasa pegal dikaki, membuatku mencari-cari tempat mangkal yang nyaman sambil isi perut yang sudah mulai  ramai dengan konser tunggalnya. Aku memilih pizza Hut tempat makan siang. Aku minta sahabatku Nora untuk memilih menu. Lelah rasanya setelah setengah hari keliling menyusuri outlet baju sepanjang Makassar link hanya untuk membeli sepotong baju pesta. Segera kuseruput jus jeruk didepanku setelah salah satu pelayan mengantarkannya dimejaku.
Sambil menikmati dingin dan segernya jus kesukaanku, aku melepaskan pandangan kesemua arah, kebetulan tempat aku duduk sangat strategis sehingga bisa dengan leluasa memandangi orang yang lalulalang. Kalau dipikir-pikir rakyat Indonesia ini kaya-kaya. Walaupun krisis ekonomi melanda, hampir semua outlet baju, hp, komputer, aksesoris apalagi supermarket ramai oleh pembeli, padahal sekarang tanggal tua. Ini namanya rahmat Allah. Dialah yang memberi kesulitaan disaat orang terlena dengan kesembongannya, namun Allah jualah yang memberi jalan keluar dari kesusahan yang dihadapi. Maka, sesungguhnya bersama dengan kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kernudahan.” (Al-Insyirah: 5-6). Sebagai hamba yang banyak kekurangan dan sering alpa dalam mensyukuri nikmat Allah, jangan berputus asa, berusaha terus agar kehidupan menjadi lebih baik. “Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik (Al-A'raf: 56).
 Lamat-lamat aku mendengar pembicaraan dua wanita yang duduk dibelakangku. “Sekarang kok waktu cepat sekali berlalu ya. Perasaan tadi, saya keluar rumah jam 10, baru keliling tiga outlet eh…sekarang sudah jam 12”. Aku tersenyum mendengar perbincangan mereka. Hmmm….perasaan yang hampir semua dirasakan oleh kita-kita. Zaman saya SD dulu waktu terasa benar 24 jam, sekarang waktu terasa 12 jam. Dunia sudah semakin tua kale ya…bebannya sudah banyak.
Duh… jadi ngeri juga memikirkan, selama perjalanan waktu apa yang sudah dilakukan. Apa kita telah menggunakan waktu semaksimal mungkin? Dan dipergunakan untuk apa waktu yang kita pakai? Begitu banyak kenikmatan yang Allah berikan kepada kita, apakah kita pernah memikirkannya ” Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan? Dalam Surat Ar-Rahmaan menyebutkan bermacam-macam nikmat Allah yang telah dilimpahkan kepada hamba-hamban-Nya yaitu dengan menciptakan alam dengan segala yang ada padanya. Kemudian diterangkan pembalasan di akhirat, keadaan penghuni neraka dan keadaan penghuni syurga yang dijanjikan Allah kepada orang yang bertakwa. Ah…manusia ini banyak lengah, lalai, alpha serta menunda-nunda. Dan sungguh sulit merubah itu semua, butuh waktu bertahun-tahun untuk keluar dari kebiasaan-kebiasan tersebut. Semoga Allah masih memberi waktu dan kesempatan dalam memaknai kehidupan ini . Amin.
Kehidupan itu sendiri  melintasi  proses  panjang dan kenikmatan yang  diperoleh di dunia sangat pendek. Dimulai dari masa dalam kandungan, hingga  anak tersebut dewasa dan berkeluarga hingga tiba saatnya manusia menutup usia menghadap sang pencipta.
Dalam buku memaknai liku-liku hidup, Prof. Dr.Zakiah Daradjat  menulis, orang yang makna hidupnya baik, hatinya selalu disinari oleh wahyu Illahi, pandangan matanya tertuju kealam ciptaan Allah dengan berfikir, merenung, apa yang mungkin diperbuatnya, manfaat apa yang dapat diberikan kealam luas ini, alam ciptaan Allah untuk kepentingan manusia. Dan bertekad untuk memanfaatkan hidupnya bagi ummat.  
Harusnya kita segera menyadarinya karena kita tidak tahu kapan usia kita berhenti. Dan ketika hal itu datang tidak ada yang bisa diperbuat. Kematian mau tidak mau akan datang bagi setiap yang bernyawa, “Di mana saja kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu di dalam benteng yang tinggi lagi kokoh…….(QS : An Nisaa:78), entah usia kita sudah uzur, muda, remaja, kanak-kanak, tak ada yang bisa menghalangi kematian itu.
 Waktu akan terus bergulir sekalipun manusia tidak mempunyai tujuan hidup atau mengalami kesusahan, keletihan, waktu tidak mau tahu apa yang kita lakukan ,  waktu merupakan asset yang paling berharga. Mereka yang dapat mengatur dan memanfaatkan waktunya dengan bijaksana, satu kesyukuran tersendiri karena kita mendapat rahmat Allah. Lihatlah disekeliling kita, masih ada yang menyia-nyiakan waktu, nonton tv, berselancar diinternet, shopping, kongkow, tidur berjam-jam, hingga lupa waktu, terutama lupa bersenda gurau dengan Allah pencipta kenikmatan (Shalat lima waktu-red).
Namun kebiasaan negatif ini bisa dirubah dengan kebiasaan positif. Menurut Rahmat, ST-motivator islami dalam bukunya yang berjudul 7 langkah membangun kebiasaan positif  yang memberdayakan anda yaitu menetapkan tujuan anda, menentukan sebuah kebiasaan pengganti, pelajari dan sadari pemicu kebiasaan tersebut, pasang pengingat untuk diri sendiri, dapatkan bantuan dan dukungan dari orang lain, menuliskan kalimat afirmasi setiap hari dan yang terakhir bersyukur anda telah mau merubah kebiasaan negative anda menjadi lebih positif.
Semoga dengan waktu yang sedikit ini kita bisa memanfaatkan lebih maksimal dan bijaksana. Dan semoga Allah selalu membimbing serta memberi petunjuk  kepada kita semua agar kehidupan yang diberikan Allah tidak sia-sia, tidak terbuang percuma. Amin.
Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha Besar (Al-Waaqi’ah :96)
“ Pikiran adalah sebuah tempat dimana anda bisa
menciptakan neraka dan surga untuk hidup anda “.
(John Milton, 1608-1674)

“Hai…! Lihat apa sih, dari tadi serius amat tuh muka”. Nora menarik kursi yang berada didepanku. Satu pan pizza all veggie dengan toping bayam, jamur, jagung, keju dan saus mayolime siap diembat. Aku hanya tersenyum menimpali pertanyaan sahabatku. Perutku semakin bernyanyi melihat pizza didepanku.
“ Kamu dari mana aja Nor, lama banget pesan pizzanya”.
“ Saya ketemu dengan teman saya, jadi ngobrol sebentar “
“ Hmmm…sepertinya enak nih, makan  yuk, Alhamdulillah…..”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tambah