Sabtu, 12 Mei 2012

Irshad Manji


Irshad Manji sang feminisme dari Kanada, penulis buku berjudul Allah, Liberty and Love, batal mengadakan diskusi di kampus UGM-Yogyakarta.  Saya juga belum baca bukunya, tapi menurut informasi yang beredar isinya menghalalkan  faham lesbian dan gay.
Sebagai seorang penulis, tentu karyanya  kepingin dibaca oleh semua orang. Sebuah karya tulis yang berisikan pemikiran yang mendalam tentang suatu masalah, data-data yang otentik , disusunnya juga makan waktu panjang dan diharapkan dengan karya tulis ini membawa perubahan positif bagi pembacanya baik itu pemikiran, sifat, sikap atau membawa pemikiran-pemikiran baru agar hidup menjadi lebih baik. tentunya akan kecewa  bila karya kita ini diabaikan orang apalagi tidak dianggap sama sekali.
Dan Irshad Manji merasa pihak UGM membatasi Kebebasan berpendapat, membatasi mengeluarkan pemikiran-pemikiran yang tertulis didalam bukunya dengan dilarangnya berdiskusi didepan masyarakat UGM. Berbicara kebebasan merupakan salah satu subjek paling kontroversial sepanjang masa. Dan buku-buku, tulisan, opini mengenai kebebasan sudah sangat banyak tersebar diseantero dunia. Tapi sampai sekarang masih menarik untuk membahas tentang arti sebuah kebebasan. Disini saya tidak bahas pengertian kebebasan berpendapat dan dengan segala yang terkait dengannya , tapi  saya mencoba berada ditengah-tengahnya, semoga tidak dibatasi ya…..hehehe….
Buatku sudah jelas, Allah telah menggariskan dan memberi penjelasan apa-apa yang boleh dan apa-apa yang tidak boleh dilakukan dalam mengarungi hidup ini agar kita selamat dunia dan akhir. Karena sudah jelas maksud dan tujuan manusia hidup dunia  dan akan berakhir kemana.  Dan kita tidak perlu takut berdiskusi dengan penulis-penulis yang kita anggap kontroversial, itu akan menambah khazanah pengetahuan kita dan menjadikan kita lebih dekat akan rahmat Allah, toh masyarakat kita apalagi mahasiswa-mahasiswa yang kritis sudah bisa membedakan dan menyaring mana  pernyataan yang baik dan mana pernyataan yang membawa mudharat bagi dirinya sendiri.  Pihak yang melarang atau membatasi  kebebasan berpendapat harus juga dihargai, karena itu adalah bentuk kasih sayangnya,  tidak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan  yang nantinya membawa kerugian.
Jadi buatlah tulisan, buku , pemikiran-pemikiran yang membawa perubahan kearah yang lebih baik dan lebih besar pahalanya.
“Demi masa,sesungguhnya manusia dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, dan saling mengingatkan dalam kebenaran dan kesabaran.” (SQ: Al-ashr :1-3)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tambah