Irshad Manji sang feminisme dari Kanada, penulis buku berjudul
Allah,
Liberty and Love, batal mengadakan diskusi di kampus UGM-Yogyakarta. Saya juga belum baca bukunya, tapi menurut
informasi yang beredar isinya menghalalkan faham lesbian dan gay.
Sebagai seorang penulis, tentu karyanya
kepingin dibaca oleh semua orang. Sebuah karya tulis yang berisikan
pemikiran yang mendalam tentang suatu masalah, data-data yang otentik ,
disusunnya juga makan waktu panjang dan diharapkan dengan karya tulis ini
membawa perubahan positif bagi pembacanya baik itu pemikiran, sifat, sikap atau
membawa pemikiran-pemikiran baru agar hidup menjadi lebih baik. tentunya akan
kecewa bila karya kita ini diabaikan
orang apalagi tidak dianggap sama sekali.
Dan Irshad Manji merasa pihak UGM membatasi Kebebasan
berpendapat, membatasi mengeluarkan pemikiran-pemikiran yang tertulis didalam
bukunya dengan dilarangnya berdiskusi didepan masyarakat UGM. Berbicara kebebasan
merupakan salah satu subjek paling kontroversial sepanjang masa. Dan buku-buku,
tulisan, opini mengenai kebebasan sudah sangat banyak tersebar diseantero
dunia. Tapi sampai sekarang masih menarik untuk membahas tentang arti sebuah
kebebasan. Disini saya tidak bahas pengertian kebebasan berpendapat dan dengan
segala yang terkait dengannya , tapi saya mencoba berada ditengah-tengahnya, semoga
tidak dibatasi ya…..hehehe….
Buatku sudah jelas, Allah telah menggariskan dan memberi penjelasan apa-apa
yang boleh dan apa-apa yang tidak boleh dilakukan dalam mengarungi hidup ini
agar kita selamat dunia dan akhir. Karena sudah jelas maksud dan tujuan manusia
hidup dunia dan akan berakhir kemana. Dan kita tidak perlu takut berdiskusi dengan
penulis-penulis yang kita anggap kontroversial, itu akan menambah khazanah
pengetahuan kita dan menjadikan kita lebih dekat akan rahmat Allah, toh
masyarakat kita apalagi mahasiswa-mahasiswa yang kritis sudah bisa membedakan dan
menyaring mana pernyataan yang baik dan
mana pernyataan yang membawa mudharat bagi dirinya sendiri. Pihak yang melarang atau membatasi kebebasan berpendapat harus juga dihargai,
karena itu adalah bentuk kasih sayangnya,
tidak mau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan yang nantinya membawa kerugian.
Jadi buatlah tulisan, buku , pemikiran-pemikiran yang membawa perubahan
kearah yang lebih baik dan lebih besar pahalanya.
“Demi masa,sesungguhnya manusia dalam kerugian,
kecuali orang-orang yang beriman dan beramal sholeh, dan saling mengingatkan
dalam kebenaran dan kesabaran.” (SQ: Al-ashr :1-3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tambah